Dangdut Koplo di Jawa Timur dan Konsepnya


Pada dasarnya musik dangdut berasal dari upaya pengembangan musik melayu yang diberi tambahan instrument atau alat musik sehingga lebih rancak, variatif. Pada mulanya, blantika musik di Indonesia telah lama dihiasi oleh aliran-aliran musik melayu yang perkembangannya cukup pesat dan dapat bertahan sampai sekarang, utamanya didukung banyaknya peminat musik melayu yang sampai saat ini terus bermunculan walaupun banyak tergeser dengan aliran-aliran musik lain.

Tidak ada definisi secara spesifik mengenai dangdut, khususnya mengenai dangdut koplo. Jika dilihat sekilas dangdut koplo agak berbeda dengan dangdut-dangdut biasanya, mereka cenderung lebih rancak dari segi ritme musik yang mereka mainkan, selain itu banyak sekali penggabungan dari berbagai 12 aliran musik-musik lain seperti halnya rock, reggae, pop, alternative, dan banyak lagi aliran yang masuk di dalamnya tapi tidak menghilangkan unsur dangdutnya. Jadi warna musik dalam dangdut koplo adalah gabungan dari berbagai aliran musik tapi tetap pada dasar mereka, dangdut lebih mendominasi.

Dangdut sendiri berasal dari orkes-orkes melayu yang dibuktikan banyaknya label dangdut yang mengatas namakan OM (Orkes Melayu) sebelum nama grup mereka; contoh seperti OM. Monata, OM. Sera, OM. Palapa dan lain sebagainya. Menurut Lono S. (2013: 133: 134) nama “orkes melayu” yang sekarang melekat pada setiap nama grup musik dangdut berusia lebih tua daripada istilah “dangdut” itu sendiri. Ini sedikit memberi gambaran mengapa nama grup dangdut memberi embel-embel OM (Orkes Melayu) di depan nama grup mereka.

Kepopuleran musik dangdut semakin memotivasi para senimannya untuk melakukan modifikasi dan inovasi baru dengan kreatifitas yang dimilikinya, agar musik dangdut lebih terkesan variatif dan enak untuk dinikmati para penggemarnya dan menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Maka musik dangdut menjadi semakin terkenal dan menjadi sorotan publik dan media massa, bahkan sekarang ini musik dangdut mampu menembus 13 pasaran luar negeri, yang merupakan prestasi yang luar biasa bagi perkembangan dan kemajuan musik di tanah air.

Dalam masyarakat Jawa Timur-an, dangdut koplo seperti sudah menjadi ciri khas atau identitas bagi mereka. Saat mereka berada di luar anggapan masyarakat Jawa Timur dan dangdut koplo seperti menjadi satu kesatuan. Weintraub (2012) menyatakan pada era tahun 2000-an seiring dengan kejenuhan musik dangdut yang asli, maka di awal era ini musisi di wilayah Jawa Timur di daerah pesisir Pantura mulai mengembangkan jenis musik dangdut baru yang disebut dengan musik dangdut koplo. Dangdut koplo merupakan mutasi dari musik dangdut setelah era dangdut campursari yang bertambah kental irama tradisionalnya ditambah dengan masuknya unsur seni musik kendang kempul yang merupakan seni musik dari daerah Banyuwangi Jawa Timur dan irama tradisional lainya seperti jaranan dan gamelan. Sedikit menggambarkan mengapa dangdut koplo dengan Jawa Timur menjadi identik dan seperti menjadi identitas ketika masyarakat Jawa Timur berada di luar Jawa Timur.

 

 

Fa'uti Subhan, Jurnal Ilmu Pendidikan Attaqwa: Musik Dangdut Sebagai Media Pendidikan Agama Islam, (Gresik: Biro Penerbitan dan Pengembangan Ilmiah STAI Daruttaqwa, 2004), hlm. 29. 3

Di telisik dari buku yang berjudul “Dangdut Stories” yang ditulis oleh Andrew N. Weintraub. Kutipan tersebut didapat bersumber dari resensi buku yang dipublikasikan di website http://pusbangkol.perpusnas.go.id/resensi-1.html# , diakses pada tanggal 27 Mei 2015 jam 08:05.

MIG SHORT TRAVEL
MIG SHORT TRAVEL NGGAK USAH DI BACA NANTI BAPER

1 komentar untuk "Dangdut Koplo di Jawa Timur dan Konsepnya"

  1. bener juga ya, dangdut koplo emang identik banget dengan masyarakat jawa timur.

    BalasHapus

Posting Komentar